Selasa, 06 Maret 2018

konsep dasar dan aspek-aspek geomorfologi



KONSEP DASAR GEOMORFOLOGI DAN ASPEK-ASPEK GEOMORFOLOGI

Tugas : Geomorfologi
         
         KONSEP DASAR GEOMORFOLOGI DAN ASPEK-ASPEK GEOMORFOLOGI







Oleh :
I NENGAH SANDI  471417019

Dosen Pengampu :
Intan Noviantari Manyoe, S.Si., M.T

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK GEOLOGI
JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2018

 










A.  PENGERTIAN GEOMORFOLOGI
Geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk permukaan bumi dan perubahan-perubahan yang terjadi pada bumi itu sendiri.


B.     KONSEP DASAR GEOMORFOLOGI DAN ASPEK-ASPEK GEOMORFOLOGI 

Konsep Dasar Geomorfologi
1.      Proses fisikal yang sama dan hukum-hukumnya yang berlaku sekarang juga berlangsung sejak zaman dahulu sepanjang zaman geologi, meskipun dengan intensitas yang berbeda.
2.      Struktur geologi menjadi faktor kontrol dominan dalam evolusi bentuklahan dan tercermin padanya.
3.      Pada tingkat tertentu permukaan bumi itu memiliki relief, karena proses geomorfik itu bekerja dengan kecepatan yang berbeda-beda.
4.      Proses geomorfik meninggalkan bekas yang menonjol pada bentuklahan, dan setiap proses geomorfik akan berlangsung sesuai dengan karakteristik bentuklahannya.
5.      Oleh karena tenaga erosional yang bekerja di permukaan bumi berbeda-beda, maka akan menghasilkan tingkat perkembangan yang berbeda.
6.      Evolusi geomorfik umumnya lebih kompleks dan tidak sederhana.
7.      Topografi permukaan bumi yang berumur lebih tua dari zaman tertier lebih sedikit dan kebanyakan tidak lebih dari kala Pleistosen.
8.      Interpretasi bentanglahan saat sekaranag yang tepat, tidak mungkin tanpa perhatian yang mendalam terhadap perubahan geologis dan iklim selama kala Pleistosen.
9.      Penilaian iklim dunia penting untuk memahami dengan baik arti penting dari proses geomorfik.
10.  Geomorfologi meskipun lebih menekankan pada bentanglahan saat sekarang, sangat bermanfaat untuk mempelajari sejarah sejarahnya, dan untuk memperkirakan perkembangannya di mas datang.
 



Di samping konsep dasar tersebut di atas, dalam mempelajari geomorfologi cara dan metode pengamatan perlu pula diperhatikan. Apabila pengamatan dilakukan dari pengamatan lapangan saja, maka informasi yang diperoleh hanya mencakup pengamatan yang sempit (hanya sebatas kemampuan mata memandang), sehingga tidak akan diperoleh gambaran yang luas terhadap bentanglahan yang diamati. Untuk mengatasi hal tersebut perlu dikakukan beberapa hal:
a.       Pengamatan bentanglahan dilakukan dari tempat yang tinggi sehingga diperoleh pandangan yang lebih luas. Namun demikian, cara ini belum banyak membantu dalam mengamati bentanglahan, karena walaupun kita berada pada ketinggian tertentu, kadangkala pandangan tertutup oleh hutan lebat sehingga pandangan terhalang. Kecuali, tempat kita berdiri pada saat pengamatan bentang alam merupakan tempat tertinggi dan tidak ada benda satupun yang menghalangi. Itupun hanya terbatas kepada kemampuan mata memandang.
b.      Pengamatan dilakukan secara tidak langsung di lapangan dengan menggunakan citra pengideraan jauh baik citra foto maupun citra non foto, cara ini dapat melakukan pengamatan yang luas dan cepat. 


  
Aspek-Aspek Geomorfologi
            Aspek-aspek geomorfologi meliputi:
1.        Aspek morfologi:
Yang meliputi:
a.  Aspek Morfografi: aspek geomorfologi yang deskritif pada suatu area (dataran, perbukitan, pegunungan, dan plateau).
 

  
b. Aspek  Morfometri: aspek kuantitatif pada suatu area (kecuraman lereng, ketinggian, pembukaan dan ke tidak rataan dataran).





2.      Aspek morfogenesa
            Menyangkut asal usul dari bentuk lahan. Atau asal mula bentuk lahan dan perkembangannya dan proses-proses pembentukan dan sebab terjadinya.
Yang meliputi:

a.  Morfostruktur Pasif: Jenis Batuan dan Struktur Batuan yang dihubungkan dengan  proses denudasi (Cuesta,Hogback, dan Dome)
   

b.  Morfostruktur Aktif: Dinamika proses endogen yang didalamnya termasuk proses vulkanisme, lipatan dan sesar tektonik, seperti gunungapi, punggungan antiklin dan gawir sesar .
 

c.  Morfodinamik : Dinamika proses eksogen yang dihubungkan dengan pengaruh angin, air dan es dan material sisa, seperti gumuk, teras sungai, punggungan pantai.

 



4.      Aspek morfoklonologis
            Membahas tentang urutan kejadian suatu lahan yang diwujudkan dalam bentuk peta. Atau mendeskripsikan tentang pertanggalan relatif atau absolut pada suatu bentuklahan dalam hubungannya dengan proses pembentukannya, aspek morfokronologi merupakan urutan  bentuklahan yang ada di permukaan bumi sebagai hasil proses geomorfologis.
5.      Aspek morfosiasi
            Membahas tentang urutan kejadian antara satu bentuk lahan dengan bentuk lahan yang lain. Atau mendeskripsikan tentang pertautan antara bentuklahan yang satu dengan bentuklahan yang lain secara kontekstual dalam suatu susunan keruangan dan berkaitan dengan proses-proses geomorfikaspek morfo-asosiasi merupakan kaitan antara bentuklahan satu dengan  bentuklahan yang lain dalam susunan keruangan atau sebarannya di permukaan bumi.



1 komentar: