Kamis, 07 Maret 2019

TIPE GUNUNG API DAN TIPE LETUSAN GUNUNG API


TIPE GUNUNG API 
  

1. Gunung Api Strato atau Kerucut

Kebanyakan gunung berapi didunia merupakan gunung api kerucut. Kerucut ini terbentuk karena materi letusan gunung berapi merupakan campuran antara hasil erupsi efusif dan erupsi eksplosif. Sebagian gunung berapi di Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara dan Maluku termasuk gunung berapi kerucut.

2. Gunung Api Maar

Gunung api maar terbentuk karena adanya letusan eksplosif dari dapur magma yang relative kecil atau dangkal. Contoh gunung api ini antara lain Gunung Bromo dan Gunung Tangkuban Perahu di Indonesia.

3. Gunung Api Perisai

Gunung ini terbentuk karena magma yang keluar dari dapur magma bersifat cair. Di Indonesia tidak ada gunung yang berbentu perisai. Gunung api perisai contohnya Maona Loa Hawaii, Amerika Serikat.


TIPE LETUSAN GUNUNG API
1. Letusan Gunung Api Tipe Hawaii
Kedua adalah letusan tipe Hawaii. Letusan tipe hawaii ini merupakan letusan yang terjadi pada gunung yang memiliki lava sangat cair dan memiliki bentuk seperti perisai atau tameng yang dapat mengalir ke segala arah. Skala letusan tipe Hawaii ini relatif kecil namun memiliki intensitas yang tinggi. Mengapa tipe letusan ini dinamakan tipe Hawaii? Hal ini karena banyak gunung- gunung di Hawaii yang memiliki tipe letusan seperti ini, seperti Maona Loa, Maona Kea dan juga Kilauea, yang mana ketinganya berapa di Hawaii.
2. Letusan Gunung Api Tipe Stromboli
Letusan tipe stromboli merupakan jenis letusan yang mempunyai interval waktu yang hampir sama di setiap letusannya. Sehingga tipe letusan stromboi ini dengan kata lain letusan terjadi setiap beberapa waktu sekali. Sebagai contoh adalah gunung api Tromboli di Kepulauan Lipan yang memiliki jarak waktu letusan sekitar 12 menit. Jadi, setiap 12 menit sekali lava akan mendidih dan kemudian akan terjadi sebuah letusan. Material- material yang keluar akibat letusan ini berupa bom, lipari maupun abu vulkanik. Di Indonesia pun juga terdapat gunung yang memiliki tipe letusan stromboi ini, yaitu Gunung Raung. Sementara itu contoh lain adalah Gunung Vesisvius yang ada di Italia.
3. Letusan Gunung Api Tipe Volkano


Letusan tipe volkano merupakan letusan yang mengeluarkan material- material padat seperti bom, abu vulkanik, lapili dan juga bahan- bahan padat atau cair seperti lava. perlu diketahui bahwa tipe letusan ini dikelompokkan atas kekuatan erupsidan juga kedalaman dapur magmanya. Dapur magma ini memiliki kedalaman yang bervariasi, mulai dangkal hingga dalam sehingga kekuatan erupsinya pun mulai sedang hingga tinggi. akibat letusan ini, dampak kerusakan yang ditimbulkan cukup besar. Ada beberapa gunung yang memiliki tipe letusan ini, dan salah satunya ada di Indonesia yaitu gunung Semeru yang berada di Jawa Timur.

4. Letusan Gunung Api Tipe Perret


Letusan ini adalah letusan yang sangat berbahaya. Letusan ini adalah letusan gunung berapi yang disertai ledakan yang sangat dasyat dan dapat merusak lingkungan. Karena ledakannya yang dasyat, material yang dikeluarkan pun bisa terlepar sejauh hingga 80 km. ciri khusus yang dimiliki oleh letusan ini adalah disertai gas yang sangat tinggi dan juga awan yang menyembur menyerupai kembang kol. Letusan tipe Perret ini dapat menyebabkan puncak vulkan terbobol sehingga dinding kawah melorot  melemparkan kepundan. Di Indonesia sendiri pernah terjadi letusan ini pada Gunung Krakatau tahun 1883 yang menjadi sebuah sejarah dunia.

 5. Letusan Gunung Api Tipe Merapi

Tipe letusan tiga disebut tipe Merapi. Merapi di Indonesia adalah salah satu gunung api yang paling aktif mengalami erupsi. Tipe letusan merapi ini adalah letusan untuk gunung yang memiliki lava yang kental yang dapat menyumbat mulut kawah. Hal ini akan berakibat tekanan gas menjadi semakin kuat dan bertambah kuat dan menyebabkan sumbatan di mulut kawah menjadi pecah dan terangkat ke atas. Sumbatan di mulut kawah yang terangkat ke atas dan pecah ini pada akhirnya terlempar keluar. Material- material ini akan turun ke lereng gunung menjadi sebuah ladu atau gloedlawine. Selain menghasilkan material- material tersebut, tipe letusan ini juga mengeluarkan awan panas atau yang disebut dengan gloedwolk. Tipe letusan merapi ini merupakan tipe yang berbahaya bagi penduduk yang berada di sekitar gunung tersebut. Tipe ini yang terjadi di Gunung Merapi (Jawa Tengah) yang pernah menimbulkan banyak korban jiwa.

 6. Letusan Gunung Api Tipe Pelle


Letusan tipe Pelle adalah letusan yang terjadi apabila terdapat sumbatan kawah di puncak gunung api yang berbentuk jarum sehingga akan menyebabkan tekanan gas menjadi bertambah besar. Apabila sumbatan pada kawah gunung tersebut tidak terlalu kuat maka gunung ini akan meletus.
  7. Letusan Gunung Api Tipe Vincent

Letusan tipe Sint Vincent terjadi pada gunung api yang memiliki danau kawah. Ketika gunung ini meletus maka air di danau kawah tersebut akan tumpah bersama lava. Hal ini tentu sangat berbahaya bagi daerah yang ada di sekitarnya karena dapat diterjang banjir lahar panas. Letusan ini di Indonesia pernah terjadi pada Gunung Kelud pada tahun 1919. Itulah beberapa tipe letusan gunung berapi yang ada di dunia. Tipe- tipe tersebut sebagian besar pernah terjadi di Indonesia karena Indonesia adalah negara yang berada di lingkaran cincin api yang memiliki banyak gunung berapi aktif. Demikian informasi yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat.



TERIMAKASI

Rabu, 20 Februari 2019

Tipe letusan gunung api di indonesia dan di luar negeri


1.      Tipe letusan gunung api di indonesia
Gunung Agung
Gunung Agung, (+ 3014 m) terletak di Pulau Bali pada posisi 8° 20,5’ LS dan 115° 30,5’ BT, adalah sebuah gunung api strato komposit yang berbentuk kerucut dengan kawah terbuka dan dengan ukuran 625m x 425 m.
Erupsi gunung Agung berjenis Strombolian dengan suara dentuman. Erupsi bersifat eksplosif melontarkan batu pijar karena ada tekanan dari dalam kawah. Sifat magma yang lebih cair menyebabkan lebih mudah terjadi lontaran batu pijar. Strombolian adalah semburan lava pijar dari magma yang dangkal, umumnya terjadi pada gunung api yang sering aktif di tepi benua atau di tengah benua. 
Gunung Agung terakhir meletus pada tahun 2017, tingkat siaga berada pada level tertinggi dan perintah evakuasi telah dikeluarkan.

2.      Tipe letusan gunung api di luar negeri
Gunung Popocatepetl
            Popocatépetl adalah gunung berapi aktif, dan dengan ketinggian 5426 m (17802 ft) merupakan gunung tertinggi kedua di Meksiko setelah Pico de Orizaba 5636 m (18491 ft).
Gunung popocatepetl ini menyemburkan larva di area seluas sekitar 200 meter. Gunung popocatepetl adalah gunung berapi tipe stratovolkano. Tipe letusan gunung popocatepetl yaitu tipe Hawaiian, yaitu erupsi yang umumnya berupa semburan lava pijar seperti air mancur dan pada saat bersamaan diikuti leleran lava pada celah-celah gunung berapi atau kepundan. Gunung popocatepetl terakhir meletus pada tahun 2010.